Senin, 10 Mei 2010

Alasan Kita Perlu Memakai Bantal Saat Tidur


Salah satu alasan utama kita menggunakan bantal ada hubungannya dengan hubungan yang rumit antara kepala, leher, dan tulang punggung. Ketika seseorang berjalan tegak pada siang hari, kepala dan leher yang berada di jajaran vertikal di atas tulang belakang dengan pengaturan yang kompleks otot dan tendon. Namun, Selama tidur, banyak dari otot-otot ini yang santai, menyebabkan kepala jatuh ke belakang atau ke depan. Ini menempatkan tambahan tekanan pada otot leher dan tulang belakang, yang pada gilirannya memicu kekakuan pada otot punggung dan tulang belakang.

Solusi untuk situasi menyakitkan ini adalah untuk mengangkat kepala dan leher sampai mereka kembali sesuai dengan tulang belakang, terlepas dari posisi tidur. Cara termudah untuk mencapai keselarasan didukung ini adalah dengan menggunakan bantal hingga sudut yang tepat akan tercapai. Ketika kepala, leher, dan tulang punggung kembali selaras, seseorang harus dapat bernapas lebih mudah dan telah meningkatkan sirkulasi.

Ada beberapa bentuk bantal yang berbeda, semuanya dirancang untuk mengatasi masalah penyelarasan yang berbeda. Sebuah bantal ortopedi yang kebanyakan untuk tidur di malam hari digunakan untuk menjaga agar kepala, tulang belakang, dan lutut didukung dalam posisi tidur yang nyaman. Beberapa orang menggunakan bantal di antara lutut atau paha mereka untuk memberikan dukungan bagi punggung bagian bawah dan pinggul. Sebuah bantal lumbal juga dapat mengisi kesenjangan antara punggung bawah dan kursi atau kasur.


Secara historis, bantal kain pertama dinikmati hampir secara eksklusif oleh keluarga kerajaan dan warga negara kaya lainnya. Warga kelas bawah dan petani mungkin memiliki dasar gaya bantal dari jerami, tetapi kemungkinan besar mereka menggunakan senjata mereka sendiri untuk memberikan dukungan sementara mereka tidur. Meluasnya penggunaan bantal itu tidak mungkin sampai Revolusi Industri membuat produksi grosir kain realitas yang terjangkau.

Budaya kuno tertentu tidak menggunakan bantal terbuat dari kain lembut dan isinya, namun. Bantal sering diukir dari blok keras batu atau kayu, yang tidak tidur menjaga kepala dan tulang belakang sejajar tapi kenyamanan tidak bisa mengklaim sebagai salah satu keuntungan. Syukurlah, di jaman modern ini tersedia bantal empuk dengan busa karet, busa memori terapeutik, atau soba hulls. Triknya adalah untuk menemukan jumlah yang tepat untuk mencapai kesejajaran yang ideal untuk tidur malam nyaman.

Read More..

10 Tanda Kanker Paru-Paru yang Harus Dicurigai

Jakarta, Kanker paru-paru menjadi kanker penyebab kematian terbesar saat ini yang menimpa pria maupun wanita. Seseorang yang datang ke dokter dengan penyakit ini biasanya sudah dalam stadium lanjut. Waspadalah, siapa tahu tanda-tandanya ada pada diri Anda.

Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita.

Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.

Bekerja terkena paparan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Menghirup asap hasil memasak juga bisa menyebabkan kanker paru-paru, bila dalam jangka waktu lama. Begitu juga halnya dengan para perokok pasif.

Lalu bagaimana caranya mengetahui Anda terkena penyakit kanker paru-paru atau tidak? Kenali gejala-gejalanya sebelum berobat ke dokter. Dikutip dari Health, Kamis (20/8/2009), ini dia 10 tanda yang patut dicurigai sebagai kanker paru-paru.

1.Batuk yang terus menerus
2.Sakit dada yang nyeri dan dalam ketika batuk atau tertawa
3.Nafas pendek dan bengek seperti orang asma
4.Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak
5.Sering mengalami infeksi yang berulang, seperti radang paru dan bronkitis
6.Suara serak/parau.
7.Ujung jari membesar dan terasa sakit
8.Berat badan menurun dan kehilangan nafsu makan
9.Pertumbuhan dada yang tidak normal pada laki-laki
10.Emosi yang tidak stabil, mood berubah-ubah, lesu, depresi

Menurut para peneliti dari Denmark, kebanyakan kanker paru-paru menyebar ke otak. Studi terhadap 4.320.623 juga dilakukan untuk mengetahui penanganan kanker yang tepat.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer, para peneliti menyebutkan bahwa para penderita umumnya terdiagnosa menderita penyakit kanker setelah pergi ke psikiater.

Hal ini dikarenakan tanda-tandanya yang samar-samar dan sering diabaikan oleh seseorang. "Studi ini menunjukkan bahwa pemeriksaan psikologis sangat penting dalam rangkaian pemeriksaan secara keseluruhan penyakit," ujar Michael E. Benros, MD.

Read More..
 
Template by suckmylolly.com